MARKNEWS.ID , YOGYAKARTA – Indonesia mencatat sejarah baru dalam dunia kemanusiaan internasional. Untuk pertama kalinya, kepemimpinan koordinasi aksi kemanusiaan secara resmi beralih dari lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada organisasi masyarakat sipil (OMS) lokal. Peluncuran Platform Koordinasi Kemanusiaan Indonesia (PK2I) pada 19 Agustus 2025 menjadi penanda berakhirnya Humanitarian Country Team yang sebelumnya dikomandoi oleh UN OCHA.
Peristiwa ini bukan sekadar pergantian struktur, melainkan langkah konkret menuju agenda pelokalan yang selama ini gencar digaungkan di tingkat global. Indonesia melalui The Pujiono Centre, OMS berbasis di Yogyakarta, dipercaya mengemban peran penting. Unitnya, Indonesia Localisation Lab, ditunjuk sebagai sekretariat PK2I, mengoordinasikan berbagai aktor kemanusiaan nasional.
Direktur The Pujiono Centre, Wenny Agatya, menyebut keputusan ini sebagai kemenangan gerakan pelokalan, namun mengingatkan bahwa tanggung jawab besar menanti. “Ini adalah amanah berharga, sekaligus ujian. OMS lokal harus meningkatkan kapasitasnya agar mampu memimpin koordinasi kemanusiaan secara efektif,” ujarnya.
Pandangan serupa datang dari Romero Ignasio, Koordinator Indonesia Localisation Lab. Ia menekankan pentingnya dukungan sumber daya tambahan. “Sekretariat yang kuat menjadi kunci agar OMS lokal dapat bekerja maksimal. Transisi ini bukan sekadar simbol, tetapi harus memastikan aksi kemanusiaan ke depan lebih tepat sasaran dan menghormati martabat para penyintas,” jelasnya.
Dari Kathmandu, Nepal, Penasihat Senior The Pujiono Centre, Dr. Puji Pujiono, menyebut peluncuran PK2I sebagai terobosan global. “Ini adalah model pertama di dunia yang menunjukkan bahwa koordinasi kemanusiaan tidak harus selalu dikendalikan lembaga internasional. Indonesia menjadi bukti bahwa kepemimpinan lokal dapat diakui secara formal,” katanya.
Langkah ini diharapkan mampu menjadi contoh bagi negara lain di Asia Pasifik maupun dunia, sekaligus mempercepat transformasi kebijakan internasional yang lebih berpihak pada aktor lokal. Sebagai organisasi nirlaba berbasis di Yogyakarta, The Pujiono Centre berfokus pada penelitian, advokasi, dan pengembangan kapasitas di sektor kemanusiaan. Lembaga ini memiliki komitmen kuat untuk memperkuat peran aktor lokal melalui agenda lokalisasi dan pemberdayaan.
Dengan resmi berdirinya PK2I, Indonesia menegaskan diri sebagai pionir yang mampu menunjukkan bahwa OMS lokal tidak hanya siap mengambil alih kendali, tetapi juga mampu membawa koordinasi kemanusiaan menuju arah yang lebih efektif, efisien, dan berpusat pada masyarakat terdampak.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan