Marknews.id, Yogyakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 6 (Daop 6) Yogyakarta terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang ramah bagi semua kalangan. Tidak hanya fokus pada kenyamanan dan ketepatan waktu, KAI kini menaruh perhatian besar terhadap penyediaan fasilitas inklusif bagi penyandang disabilitas, ibu menyusui, dan pelanggan lanjut usia.
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menegaskan bahwa saat ini terdapat 12 stasiun di wilayah kerja Daop 6 yang telah dilengkapi dengan fasilitas aksesibilitas. Stasiun tersebut meliputi Stasiun Yogyakarta, Solo Balapan, Lempuyangan, Purwosari, Solo Jebres, Sragen, Kadipiro, Kedundang, BIAS, Kemiri, Masaran, dan Kebonromo.
Berbagai sarana pendukung telah disediakan untuk memastikan kenyamanan seluruh pelanggan, mulai dari loket difabel, ruang laktasi, guiding block bagi penumpang dengan gangguan penglihatan, hingga toilet umum difabel di berbagai zona layanan.
“Kami percaya bahwa layanan transportasi publik harus dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. KAI Daop 6 Yogyakarta berkomitmen untuk terus memperluas dan menyempurnakan fasilitas inklusif di seluruh stasiun, agar setiap pelanggan merasa dihargai dan dipermudah dalam perjalanannya,” ujar Feni Novida Saragih.
Fasilitas Inklusif di 12 Stasiun
KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat telah memiliki:
-
5 loket difabel di stasiun pelayanan besar dan menengah,
-
9 ruang laktasi untuk mendukung ibu menyusui,
-
12 guiding block sebagai jalur panduan bagi pelanggan tunanetra,
-
serta 22 unit toilet umum difabel yang mencakup wastafel dan WC ramah pengguna.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan KAI dalam mewujudkan transportasi yang setara dan berkeadilan. Dengan adanya fasilitas tersebut, pelanggan dengan kebutuhan khusus kini dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan mandiri.
Selain pengembangan infrastruktur fisik, KAI Daop 6 juga menaruh perhatian pada aspek sumber daya manusia. Petugas frontliner di sejumlah stasiun mendapatkan pelatihan khusus mengenai pelayanan inklusif, agar dapat memberikan bantuan yang ramah dan profesional kepada penumpang difabel atau berkebutuhan khusus.
Umpan Balik Pelanggan Jadi Dasar Peningkatan
Dalam menjaga kualitas layanan, KAI Daop 6 juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan saran dan masukan. Menurut Feni, setiap umpan balik dari pelanggan menjadi bahan evaluasi penting dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan ke depannya.
“Masukan dari pelanggan adalah bahan berharga bagi kami dalam menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan berkesan bagi semua pengguna jasa,” tambahnya.
Melalui komitmen berkelanjutan ini, KAI Daop 6 Yogyakarta berharap dapat menjadi pelopor layanan transportasi ramah, manusiawi, dan inklusif di wilayah Jawa bagian selatan. Langkah ini sekaligus menegaskan semangat perusahaan untuk terus “Semakin Melayani” seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan