MARKNEWS,ID , YOGYAKARTA – Dalam lima tahun terakhir, jumlah investor saham syariah di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah investor saham syariah melonjak lebih dari 268 persen, dari 44 ribu investor pada 2018 menjadi 164 ribu per akhir Oktober 2024. Yogyakarta menjadi salah satu provinsi dengan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ini, menyumbang sekitar 6 persen atau hampir 10 ribu investor.
“Dan 6 persen atau hampir 10 ribu investor saham syariah berasal dari Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa Yogyakarta menjadi salah satu provinsi dengan jumlah investor saham syariah terbanyak saat ini,” ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik saat pembukaan Jogja Sharia Investor City (JOINSTORY) 2024 di Hotel Tentrem, Jumat (15/11/2024).
Apresiasi untuk Stakeholders Pasar Modal Syariah
JOINSTORY 2024 yang berlangsung di Grand Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta menjadi ajang penghargaan bagi berbagai pihak yang berkontribusi dalam pengembangan pasar modal syariah di Indonesia. Dalam sambutannya, Hendrik menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan forum silaturahmi antara investor, masyarakat umum, dan stakeholders pasar modal syariah.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK yang diwakili oleh Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono, serta Asisten Sekretariat Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana.
Sebagai wujud apresiasi, BEI memberikan penghargaan khusus kepada Provinsi DI Yogyakarta sebagai “Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Investor Syariah,” yang diterima langsung oleh Tri Saktiyana. Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para stakeholder terbaik, seperti AB-SOTS, galeri investasi syariah, dan kantor perwakilan BEI aktif.
Dalam kesempatan yang sama, Sumarjono mengungkapkan bahwa OJK tengah menyusun perubahan peraturan terkait kriteria dan penerbitan daftar efek syariah. “Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penerapan prinsip syariah di pasar modal, serta mengurangi kesenjangan dengan praktik internasional,” ujarnya.
Program unggulan lainnya adalah IDX Islamic – Dare to Invest 2024, yang mendorong galeri investasi syariah (GIS) dan AB-SOTS untuk meningkatkan jumlah investor baru. GIS Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta dinobatkan sebagai Galeri Investasi Syariah Terbaik.
Puncak Acara dan Talk Show Inspiratif
JOINSTORY 2024 juga menghadirkan talk show bertema “The Art of Sharia Investing” dengan narasumber seperti Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh, aktivis perempuan Kalis Mardiasih, dan investor syariah Agus Mulyadi. Acara ini dipandu oleh Ilham Ramdana dan dibuka dengan keynote speech oleh Kepala OJK DI Yogyakarta, Eko Yunianto.
Sebagai bagian dari pre-event, telah dilakukan serangkaian roadshow dan bedah buku pasar modal syariah di Yogyakarta pada 13-14 November 2024.
Penyelenggaraan JOINSTORY 2024 diharapkan mampu meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan antar-stakeholder untuk mendukung pertumbuhan jumlah investor syariah di masa mendatang.
Tinggalkan Balasan