Beranda Ekbis Mobilitas Meningkat, Stasiun Lempuyangan Catat Lonjakan Penumpang hingga September 2025
Ekbis

Mobilitas Meningkat, Stasiun Lempuyangan Catat Lonjakan Penumpang hingga September 2025

Marknews.id , Yogyakarta– Stasiun Besar Lempuyangan terus memperkuat posisinya sebagai pusat mobilitas utama di Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta. Sepanjang periode Januari hingga September 2025, stasiun ini mencatat total 4.179.663 penumpang naik dan turun dari seluruh layanan kereta api yang beroperasi, menandai tren positif di sektor transportasi rel.

Dari jumlah tersebut, layanan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) mendominasi dengan 2.246.456 penumpang, sedangkan KRL Commuterline mencatat 1.933.207 penumpang. Keduanya menunjukkan peningkatan konsisten sejak awal tahun, seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel.

“Stasiun Lempuyangan kini menjadi simpul transportasi yang menghubungkan mobilitas lokal dan antarkota secara efektif. Pertumbuhan jumlah penumpang di tahun ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin percaya pada kereta api sebagai moda transportasi yang efisien, aman, dan nyaman,” ujar Feni.

Puncak Lonjakan Penumpang di Musim Liburan

Berdasarkan data bulanan, volume tertinggi KA Jarak Jauh terjadi pada Juli 2025, mencapai 300.691 penumpang (153.951 naik dan 146.740 turun). Lonjakan tersebut berkaitan erat dengan masa libur sekolah dan arus balik Idulfitri, ketika mobilitas antarkota meningkat signifikan.

Setelah puncak Juli, tren penumpang tetap stabil di kisaran 236 ribu per bulan, menunjukkan bahwa permintaan perjalanan jarak jauh dari dan menuju Yogyakarta tetap tinggi, terutama ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Sementara itu, KRL Commuterline mencatat lonjakan tertinggi pada Mei 2025 dengan 243.438 penumpang (135.165 naik dan 108.273 turun). Peningkatan ini dipicu oleh meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang dan setelah libur panjang Lebaran.

“KRL Commuterline menjadi pilihan utama bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya untuk mobilitas harian. Tren yang stabil ini menegaskan peran penting Stasiun Lempuyangan dalam mendukung konektivitas perkotaan,” tambah Feni.

Rata-rata, pengguna KRL di Stasiun Lempuyangan mencapai lebih dari 170 ribu penumpang per bulan, menjadikannya salah satu simpul komuter paling sibuk di wilayah operasional Daop 6.

Dorong Integrasi Transportasi dan Kenyamanan Publik

Feni juga menekankan bahwa Stasiun Lempuyangan tidak hanya berfungsi sebagai tempat naik-turun penumpang, tetapi telah berkembang menjadi bagian penting dari ekosistem transportasi terintegrasi di Yogyakarta. Lokasinya yang strategis dan konektivitasnya dengan berbagai moda angkutan umum serta kawasan wisata menjadikan stasiun ini titik vital bagi perjalanan harian maupun antarkota.

“Kami terus berupaya meningkatkan pelayanan dengan mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan. Stasiun Lempuyangan bukan hanya tempat naik-turun penumpang, tetapi juga ruang publik yang hidup dan inklusif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Optimistis hingga Akhir Tahun

Dengan tren peningkatan penumpang yang konsisten dan dukungan terhadap sistem transportasi ramah lingkungan, PT KAI Daop 6 Yogyakarta optimistis bahwa jumlah penumpang di Stasiun Lempuyangan akan terus tumbuh hingga penghujung tahun 2025.

Pertumbuhan tersebut sekaligus menegaskan peran Stasiun Lempuyangan sebagai tulang punggung mobilitas Yogyakarta, baik bagi komuter harian maupun pelancong antarkota yang menjadikan kereta api sebagai pilihan utama untuk perjalanan yang efisien dan berkelanjutan.

Sebelumnya

Soping, Surga Buku Bekas dan Hiburan Anak Kota: Kisah Sasana Triguna Tempo Dulu

Selanjutnya

WormiBox: Inovasi Mahasiswa UGM Olah Sampah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Canggih Berbasis IoT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mark News