Beranda Jalan-jalan Pulau Cangkir, Surga Tersembunyi di Ujung Tangerang dengan Pesona Bahari dan Wisata Religi
Jalan-jalan

Pulau Cangkir, Surga Tersembunyi di Ujung Tangerang dengan Pesona Bahari dan Wisata Religi

Gambar : Merdeka

Marknews.id – Pulau Cangkir mungkin belum sepopuler Kepulauan Seribu, namun destinasi wisata yang terletak di wilayah Tangerang ini menyimpan keindahan alam dan nilai sejarah yang tak kalah menarik. Meski luasnya hanya sekitar 2,5 hektare, pulau ini menawarkan pengalaman wisata yang lengkap  dari panorama pantai, kawasan mangrove yang asri, hingga situs religi bersejarah.

Lokasi Strategis di Pesisir Tangerang

Pulau Cangkir berada di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Dari pusat Kota Tangerang, perjalanan menuju pulau ini hanya memakan waktu sekitar satu setengah jam dengan jarak kurang lebih 25 kilometer. Aksesnya tergolong mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum, sehingga cocok untuk liburan singkat tanpa perlu jauh-jauh keluar dari Jabodetabek.

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Menariknya, untuk menikmati seluruh daya tarik Pulau Cangkir, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp20.000 per orang. Biaya ini sudah termasuk akses ke area wisata religi dan pantai. Meski begitu, wisatawan tetap perlu menyiapkan biaya tambahan untuk parkir kendaraan. Pulau ini juga buka selama 24 jam penuh, sehingga kamu bebas datang kapan saja — baik untuk menikmati sunrise, berziarah, atau sekadar bersantai di tepi pantai.

Daya Tarik Utama Pulau Cangkir

1. Makam Syeikh Waliyuddin

Pulau Cangkir dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi di Banten. Di sini terdapat makam Syeikh Waliyuddin, putra pertama Sultan Hasanuddin Banten sekaligus cucu Sunan Gunung Jati. Makam ini menjadi tujuan ziarah bagi banyak pengunjung, terutama umat Muslim yang ingin mengenang perjuangan penyebar Islam di tanah Jawa.

2. Keindahan Hutan Mangrove

Selain wisata religi, Pulau Cangkir juga memiliki hutan mangrove yang rindang dan menawan. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung ekosistem pesisir, tetapi juga menjadi spot favorit wisatawan untuk berfoto atau sekadar menikmati udara segar. Suasana teduh dengan pemandangan hijau membuat area ini terasa menenangkan.

3. Air Laut yang Jernih dan Pantai yang Menawan

Salah satu pesona utama Pulau Cangkir adalah air lautnya yang jernih dan pantainya yang masih alami. Pengunjung dapat berenang atau bermain air dengan aman karena tersedia penyewaan pelampung di sekitar area pantai. Aktivitas ini cocok bagi keluarga yang ingin menikmati suasana laut tanpa harus menyeberang jauh ke pulau lain.

4. Pusat Perbelanjaan dan Kuliner Lokal

Tak hanya menawarkan wisata alam, Pulau Cangkir juga memiliki pusat perbelanjaan kecil yang menjual berbagai kebutuhan wisatawan. Mulai dari ikan segar hasil tangkapan nelayan lokal, camilan khas pesisir, hingga suvenir untuk oleh-oleh. Bagi yang ingin bersantai, tersedia pula warung dan kantin yang menyajikan makanan ringan hingga menu laut segar.

Fasilitas Penunjang Wisata

Meski berukuran kecil, Pulau Cangkir telah dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai, seperti:

  • Area parkir yang luas

  • Toilet umum

  • Gazebo untuk beristirahat

  • Mushola

  • Kantin dan warung makan

Semua fasilitas tersebut membuat Pulau Cangkir nyaman dikunjungi, baik untuk liburan keluarga, rombongan wisata religi, maupun pelancong yang ingin menikmati keindahan laut dalam suasana tenang.

Wisata Bahari dan Religi yang Harmonis

Pulau Cangkir menawarkan perpaduan antara keindahan alam dan nilai spiritual yang jarang ditemukan di destinasi lain. Pengunjung bisa berziarah ke makam tokoh penyebar Islam sambil menikmati panorama laut yang menenangkan. Keunikan inilah yang menjadikan Pulau Cangkir layak disebut sebagai hidden gem di pesisir Tangerang.

Jadi, jika kamu mencari tempat liburan yang dekat dari Jakarta namun tetap menyajikan nuansa alam dan sejarah yang kental, Pulau Cangkir bisa menjadi pilihan ideal untuk akhir pekan berikutnya.

Sebelumnya

Daftar HP Vivo dan iQOO yang Akan Dapat OriginOS 6 Berbasis Android 16

Selanjutnya

Garis Lurus dari Tugu ke Monjali: Saat Yogyakarta Menyatukan Langit, Raja, dan Rakyat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mark News